Judul Buku : Perjalananku
Nama Pengarang :
Muh. Sutrisno
Tahun Terbit :
2008
Oleh : Qismatun Nihayah
Buku
antologi puisi karya Muh. Sutrisno berisi puisi campuran. Tidak terikat tema.
Di dalamnya berisi rekaman coretan-coretan tangan Muh. Sutrisno semenjak ia
mulai masuk Diploma II Bahasa dan Seni,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Udayana di Singaraja pada tahun 1986 sampai ia mengajar di SMP Negeri 2 Gerokgak
di Sumberkima. Coretan itu tidak lebih hanya sebagai awal ketertarikan pengarang
pada dunia sastra-khususnya puisi- karena jauh sebelum kuliah ,ia tidak
tertarik pada dunia sastra. Di dalamnya juga ada beberapa hasil beberapa coretan siswa
ketika siswa mendapat tugas menulis puisi.
Dalam
buku antologi puisi “Perjalananku” tersebut
berisi puisi-puisi menarik yang di dasarkan pada kehidupan sang penyair. Dalam
puisinya yang berjudul perjalanan ia gambarkan seorang Dalam puisinya yang
berjudul “Perjalanan” ia gambarkan seorang yang sedang pergi meninggalkan suatu
tempat dengan pengharapan akan berjumpa lagi. Dalam puisi lainnya yang berjudul
“Keraguan” ia menggambarkan seorang yang bimbang. Ia tengah mengalami suatu
kebimbangan dan keragu-raguan dalam mencari suatu kebenaran.
Muh.
Sutrisno juga menuliskan puisi tentang datangnya cinta, begitu damai, seperti
cahaya yang baru bersinar. Ia menuangkannya dalm puisinya yang berjudul
“Seberkas Sinar”. Dalam puisinya yang
berjudul “Jalan Simpang”, ia menjelaskan bahwa dalam hidup ini akan ada banyak
pilihan yang bakal kita temui. Kita berada di tengahnya. Tak bisa berbuat
apa-apa kecuali memilihnya dengan jeli agar tak terjerumus pada pilihan yang
salah, dan mengakibatkan kitamasuk pada jurang kehancuran. Penyair juga
menuangkan isi hatinya tentang keinginannya menjadi anak kecil yang bermain
tanpa beban, tapiia sadar bahwa itu bukan dunianya,dan bertingkah seperti itu
tidak akan membuka jendela dunianya. Puisi tersebut ia tuangkan dalam judul “Bukan
Duniamu”.
Di
dalam buku tersebut jugaberisi puisi keagamaan, seperti ini cuplikannya.
Tinggal kita
pikirkan sejenak
mampukah kita
menelanjangi diri
menjauhkan semua
pakaian
bulat- dan bulat
tubuh kita : Serahkan padaNya
Tinggal kita
pikirkan,
Ya!
Dalam
puisi tersebut, penyair ingin menyampaikan bahwakita perluberserah diripada
Tuhan. Dalam keadaan apapun kita harus mengingat Tuhan. Tidak hanya
menikmatihidup denga berfoya-foya.
Muh.
Sutrisno juga menyajikan puisi kebangsaan. Di dalamnya ia menaruh rasa
kebanggan yang mendalam terhadap Republik Indonesia.
Satu kesaktianmu Indonesia
Cobaan demi cobaan menghadang
menerjang menggoyahkan kedamaian
Namun,
cengkrammu kuat pada pendirian ;
Inilah kami, bumi pancasila
Rasa
bangganya terhadap negeri yang akan kuat pada pendirian yakni Pancasila, dan
akan tetap satu dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Muh.Sutrisno
jugamenuliskan puisi ke-Tuhanan yang isinya dalam Tuhan akan selalu mengisi
hati kita dalam keadaan apapun, MengingatNya akan tercipta ketentraman hati.
Di
dalam buku tersebut juga berisi coretan pena para siswanya Muh.Sutrisno.
Diantaranya, Terbenamlah Sang Surya, Air Terjun, Penari Baliku, dan Senja Kala.
Buku antologi puisi “Perjalananku” sangat menarik. Dengan tema bebas, di dalamnya berisi puisi penuh warna. Ada
puisi asmara, alam, ke-Tuhanan, kebangsaan, dan masih banyak lagi. Membaca puisi
ini dapat membuka cakrawala kita tentang indahnya puisi.
Untuk antologi puisinya klik di sini
Untuk antologi puisinya klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar