Minggu, 11 Januari 2015

Ulasan Antologi Puisi "Perjalananku"


Judul Buku        : Perjalananku
Nama Pengarang   : Muh. Sutrisno
Tahun Terbit      : 2008
Oleh              : Qismatun Nihayah

Buku antologi puisi karya Muh. Sutrisno berisi puisi campuran. Tidak terikat tema. Di dalamnya berisi rekaman coretan-coretan tangan Muh. Sutrisno semenjak ia mulai masuk Diploma II Bahasa dan Seni,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Udayana di Singaraja pada tahun 1986 sampai ia mengajar di SMP Negeri 2 Gerokgak di Sumberkima. Coretan itu tidak lebih hanya sebagai awal ketertarikan pengarang pada dunia sastra-khususnya puisi- karena jauh sebelum kuliah ,ia tidak tertarik pada dunia sastra. Di dalamnya  juga ada beberapa hasil beberapa coretan siswa ketika siswa mendapat tugas menulis puisi.
Dalam buku antologi puisi  “Perjalananku” tersebut berisi puisi-puisi menarik yang di dasarkan pada kehidupan sang penyair. Dalam puisinya yang berjudul perjalanan ia gambarkan seorang Dalam puisinya yang berjudul “Perjalanan” ia gambarkan seorang yang sedang pergi meninggalkan suatu tempat dengan pengharapan akan berjumpa lagi. Dalam puisi lainnya yang berjudul “Keraguan” ia menggambarkan seorang yang bimbang. Ia tengah mengalami suatu kebimbangan dan keragu-raguan dalam mencari suatu kebenaran.
Muh. Sutrisno juga menuliskan puisi tentang datangnya cinta, begitu damai, seperti cahaya yang baru bersinar. Ia menuangkannya dalm puisinya yang berjudul “Seberkas Sinar”.  Dalam puisinya yang berjudul “Jalan Simpang”, ia menjelaskan bahwa dalam hidup ini akan ada banyak pilihan yang bakal kita temui. Kita berada di tengahnya. Tak bisa berbuat apa-apa kecuali memilihnya dengan jeli agar tak terjerumus pada pilihan yang salah, dan mengakibatkan kitamasuk pada jurang kehancuran. Penyair juga menuangkan isi hatinya tentang keinginannya menjadi anak kecil yang bermain tanpa beban, tapiia sadar bahwa itu bukan dunianya,dan bertingkah seperti itu tidak akan membuka jendela dunianya. Puisi tersebut ia tuangkan dalam judul “Bukan Duniamu”.
Di dalam buku tersebut jugaberisi puisi keagamaan, seperti ini cuplikannya.
Tinggal kita pikirkan sejenak
mampukah kita menelanjangi diri
menjauhkan semua pakaian
bulat- dan bulat tubuh kita : Serahkan padaNya
Tinggal kita pikirkan,
Ya!
Dalam puisi tersebut, penyair ingin menyampaikan bahwakita perluberserah diripada Tuhan. Dalam keadaan apapun kita harus mengingat Tuhan. Tidak hanya menikmatihidup denga berfoya-foya.
Muh. Sutrisno juga menyajikan puisi kebangsaan. Di dalamnya ia menaruh rasa kebanggan yang mendalam terhadap Republik Indonesia.
Satu kesaktianmu Indonesia
Cobaan demi cobaan menghadang
menerjang menggoyahkan kedamaian
Namun,
cengkrammu kuat pada pendirian ;
Inilah kami, bumi pancasila
Rasa bangganya terhadap negeri yang akan kuat pada pendirian yakni Pancasila, dan akan tetap satu dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Muh.Sutrisno jugamenuliskan puisi ke-Tuhanan yang isinya dalam Tuhan akan selalu mengisi hati kita dalam keadaan apapun, MengingatNya akan tercipta ketentraman hati.
Di dalam buku tersebut juga berisi coretan pena para siswanya Muh.Sutrisno. Diantaranya, Terbenamlah Sang Surya, Air Terjun, Penari Baliku, dan Senja Kala. Buku antologi puisi “Perjalananku” sangat menarik. Dengan tema bebas,  di dalamnya berisi puisi penuh warna. Ada puisi asmara, alam, ke-Tuhanan, kebangsaan, dan masih banyak lagi. Membaca puisi ini dapat membuka cakrawala kita tentang indahnya puisi.
Untuk antologi puisinya klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar